Senin, 15 November 2010

Pendakian ke Gunung Semeru Ditutup


TEMPO Interaktif, Malang - Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) menyatakan jalur pendakian ke Gunung Semeru ditutup untuk umum mulai 12 November dalam jangka waktu tiga bulan.

Ada empat alasan penutupan, yakni cuaca buruk, terjadinya tanah longsor di jalur pendakian, tertutupnya rambu-rambu pendakian, dan pemulihan ekosistem. "Empat alasan ini berpotensi membahayakan keselamatan pendaki sehingga harus ditutup," kata Kepala Humas BBTNBTS, Nova Elina, Senin (8/11).

Menurut Nova, di kawasan Gunung Semeru sering terjadi hujan lebat yang disertai badai. Hujan lebat ini mengakibatkan terjadinya longsor di sejumlah titik jalur pendakian. Longsoran ini tak hanya menutupi jalur pendakian, namun juga menutupi rambu-rambu pendakian.

Penutupan terkait revitaslisasi jalur pendakian harus dilakukan karena ekosistem di jalur pendakian rusak akibat seringnya dilalui para pendaki. Agar terjadi pemulihan ekosistem secara alami, jalur tersebut tak boleh dilalui.

Kepala Resor Pengelolaan BB TNBTS Wilayah Ranupane, Sarmin menjelaskan dalam sepekan terakhir ini longsoran terjadi di kawasan Batu Rejen dan Blok Kelik Arcopodo. Di Batu Rejen terjadi longsoran tebing sepanjang 10-15 meter yang mengakibatkan dua rambu penunjuk arah pendakian tertutup longsoran.

Di Blok Kelik Arcopodo yang berbatasan dengan Pos Kalimati terjadi longsoran sepanjang 25 meter. Material batu dan pasir longsor dan mengakibatkan setidaknya 10 rambu-rambu pendakian hilang tertutup longsoran. "Jalur pendakian juga tertutup material longsoran," kata Sarmin.

Nova Elina berharap para pendaki mematuhi larangan ini. Selama ini BBTNBTS sudah mengeluarkan aturan bahwa pendakian hanya bisa dilakukan sampai ke Pos Kalimati dan para pendadi dilarang naik ke Puncak Mahameru. Tetapi, para pendaki banyak melanggar aturan ini.
BIBIN BINTARIADI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar